Pengertian Metode Demonstrasi dalam pembelajaran


  Beberapa pengertian metode menurut para ahli, salah satunya adalah menurut Muhibbin (1995:201) dalam Eldirmas. A (2010:18) bahwa: “Metode secara harfiah berarti ‘cara’. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis”.

 Pengertian Metode Demonstrasi

Beberapa pengertian metode menurut para ahli, salah satunya adalah menurut Muhibbin (1995:201) dalam Eldirmas. A (2010:18) bahwa: “Metode secara harfiah berarti ‘cara’. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis”.
Poerwadarminta (1976:649) dalam Fernandez Edwar (2009:20), “Metode adalah ‘cara’ yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. Kesimpulan dari pengertian-pengertian di atas yaitu bahwa metode secara umum adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu hal, seperti menyampaikan mata pelajaran.
Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin (1995:208) dalam Fernandez Edwar (2009:20) menyatakan bahwa: “Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan”. Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Hasan (1984:178) menyatakan, demonstrasi yaitu “mempertunjukan atau mempertontonkan”.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan menggunakan metode demonstrasi, guru atau murid memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas mengenai suatu proses.
Dari uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan secara langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing murid, atau dengan kata lain metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.

2.   Langkah-Langkah dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi

Hasibuan dan Mujiono (1993:31) “Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi”.
Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
b.    Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
c.    Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
d.   Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.
e.    Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
f.     Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
g.    Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:
1).     Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
2).     Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
3).     Disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.
h.    Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Perlu sering diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi.

Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan. Dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara lebih dini dan ada peluang untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya yaitu saat guru memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses atau cara melakukan sesuatu sesuai materi yang diajarkan. Kemudian siswa disuruh untuk mengikuti atau mempertunjukkan kembali apa yang telah dilakukan guru. Dengan demikian unsur-unsur manusiawi siswa dapat dilibatkan baik emosi, intelegensi, tingkah laku serta indera mereka. Pengalaman langsung itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat daya ingatnya mengetahui apa yang dipelajarinya.
Untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai dari penggunaan metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh murid mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau dipraktekkan guru.
Pada hakikatnya, semua metode itu baik. Tidak ada yang paling baik dan paling efektif, karena hal itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode tersebut.
Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk: memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik. 


Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar Mengajar

Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar-mengajar memiliki arti penting. Menurut Muhibbin (1995:209) banyak keuntungan yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain:
a.    Perhatian siswa lebih dipusatkan.
b.    Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.    Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode demonstrasi menurut Roestiyah (2001:85) dalam Eldirmas Apzuzar (2010:25) adalah; “Bila alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi; dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus, atau dijalankan tergesa-gesa, sehingga hasilnya tidak memuaskan. Dalam demonstrasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.
 

Belum ada Komentar untuk " Pengertian Metode Demonstrasi dalam pembelajaran"

Posting Komentar

Postingan Populer

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1 mastimon

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel infeed