Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kewirausahaan
Minat dapat diketahui melalui perwujudan sikap
terhadap sesuatu yang ditampilkan melalui tingkah laku. Melalui tingkah laku
secara kongkrit minat dapat ditangkap. Untuk menilai tingkah laku siswa
terhadap kegiatan dan mengetahui minatnya adalah dengan cara menanyakan kepada
mereka tentang sikap atau kegiatan yang dilakukan terhadap suatu hal melalui
kuesioner. Agar lebih mudah menyusun kuesioner tentang minat berwirausaha siswa,
terlebih dahulu ditentukan indikator dari minat tersebut.
Adapun beberapa faktor untuk membangkitkan minat berwirausaha seperti dikemukakan oleh Nur
Syam, dkk (1978) yang dikutip oleh Nelvi (1991: 9) yaitu “ Bakat, Motivasi, Kebutuhan
dan Keberhasilan”.
1) Bakat
Bakat diyakini sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
kepada manusia. Anugrah tersebut perlu dikembangkan melalui proses pendidikan.
Dengan bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang
tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat kedalam suatu prestasi diperlukan
latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi.
Menurut Mohammad Ali (2004:78) “ bakat (attitude) adalah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potential ability)
yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut.
Karena bakat masih bersifat potensial, perwujudannya
masih sangat memerlukan pembinaan sistematis dan maksimal. Banyak anak yang
berbakat dengan mudah mewujudkannya kedalam prestasi unggul.
Namun ada juga anak yang memiliki bakat yang bagus,
tetapi karena tidak mendapatkan pembinaan dan pengembangan maksimal
mengakibatkan prestasinya rendah.
2) Motivasi
a)
Pengertian Motivasi
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran
perlu dipakai oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau
bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik di akibatkan
faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna
memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan
tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Motivasi belajar siswa
dapat di analogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi
belajar yang memadai, akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi
dalam kelas.
Menurut Mohammad Ali (2004: 153) “Motivasi adalah
salah satu aspek psikologis yang berperan penting dalam menggerakkan manusia
untuk berbuat sesuatu”. Konsep lain yang
sering di sejajarkan dengan motivasi adalah dikenal dengan drive (dorongan) dan
desire (keinginan).
b)
Motivasi dalam Pembelajaran
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran
perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau
bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan
faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna
memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan
tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1)
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa
motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2)
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya
mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
3)
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan
tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
Pada garis
besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran sebagai berikut:
1)
Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan
belajar siswa.
2)
Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada
diri siswa.
3)
Pembelajaran yang bermotivasi menurut kreativitas dan
imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang
releven dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.
4)
Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan
mendayagunakan motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya
pembinaan disiplin kelas.
5)
Penggunaan azas motivasi merupakan sesuatu yang
esensial dalam proses belajar dan pembelajaran.
c)
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa
(1)
Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan
memperbaiki sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan
rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebihi prestasi normal.
(2)
Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian
merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dengan giat. Bila hasil
pekerjaan tidak di indahkan orang lain, mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian
harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi
kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang baik, sehingga padanya
timbul suatu “ Sense of succes “ atau
perasaan berhasil.
d)
Sumber-Sumber Motivasi Belajar Siswa
Dalam rumusan tersebut
juga diamati dari mana saja sumber-sumber motivasi belajar siswa itu,
diantaranya :
(1)
Motivasi instrinsik, yaitu motivasi yang bersumber pada
faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam diri sendiri maupun pada diri
siswa yang didorong oleh keinginan untuk mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan
orang lain, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh
informasi dan pemahaman, mengembangkann sikap untuk berhasil, menikmati
kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok.
(2)
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang bersumber
akibat pengaruh dari lingkungan, luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan atau ajakan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau
melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar dimotivasi dengan adanya angka, ijazah,
tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.
Adapun peran guru dalam pendidikan adalah membantu
siswa untuk merencanakan proses belajar seperti:
(1)
Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
(2)
Membantu siswa untuk memahami konsep dan praktek baru
untuk menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
(3)
Membantu siswa untuk memahami dan menggunakan sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar siswa.
(4)
Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan kelompok, jika
diperlukan.
(5)
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk
mendapatkan jika diperlukan.
(6)
Melaksanakan penilaian apabilia siswa telah siap dan
merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan siswa.
(7)
Menjelaskan pada siswa mengenai hal yang perlu untuk
diperbaiki dan membandingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan siswa.
(8)
Mencatat pencapain/perolehan hasil belajar siswa.
Selain pendapat diatas, faktor yang dapat mempengaruhi
minat berwirausaha adalah faktor dari luar diri yakni yang berhubungan dengan
individu itu sendiri, dan faktor lingkungan seperti cara guru mengajar, media
informatika seperti televisi, majalah, radio, internet dan media informasi
lainnya. Sebab setiap perintah dan informasi membawa konsekuen bagi si pembawa
maupun penerimanya untuk bersikap dan bertindak.
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah
sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahtraan,
sehingga bila ada diantara kebutuhan tidak terpenuhi maka manusia merasa tidak
sejahtera atau kurang sejahtera. Semua manusia memiliki kebutuhan, kebutuhan
akan timbul selama manusia itu hidup. Timbulnya kebutuhan akan mengakibatkan
individu mengalami rasa yang kurang mengenakkan. Rasa tersebut senantiasa akan
dialami oleh individu bersangkutan selama kebutuhan belum terpenuhi.
Kebutuhan dalam hidup
menyebabkan seseorang termotivasi melakukan sesuatu. Selanjutnya Nasution
(1982) yang dikutip oleh Wulyo (1997:24) kebutuhan mempunyai
tingkatan-tingkatan dari bawah sampai yang tertinggi yaitu:
(a)
Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan
akan istirahat dan lain sebagainya.
(b)
Kebutuhan akan keamanan, yakni rasa terlindung, bebas
dari rasa takut dan kecemasan.
(c)
Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dan
dihargai dalm suatu kelompok (keluarga, sekolah, teman sebaya).
(d)
Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang ilmu pengetahuan, sosial,
pembentukan pribadi.
Dengan dorongan motivasi yang kuat akan kebutuhan
tentang wujud diri sendiri, maka motivasi tingkat tinggi ini mampu menjadi
pembangkit apa yang dicita-citakan. Motivasi untuk mengembangkan minat ini juga
akan dipengaruhi oleh pandangan atau pengetahuan yang dimilikinya.
4) Keberhasilan
Selain satu cara
yang menumbuhkan minat seseorang yaitu melihat keberhasilan orang lain. Jika
diperhatikan secara sekilas nampaknya tidak ada hubungan orang yang berhasil dengan
diri kita apalagi tidak mempunyai hubungan keluarga. Yang dimaksud bukan punya
kaitan keluarga atau tidaknya, tetapi yang jelas diri kita sama dengan mereka
yang berhasil, sama manusianya, suatu saat akan memiliki kesempatan seperti
mereka dapat berhasil mengapa kita tidak? Siapa tahu nantinya kita berhasil
seperti mereka.
Minat berwirausaha
juga dapat membuat seseorang meniru tokoh-tokoh wirausahawan yang berhasil,
maka dengan perasaan senang dan perasaan
ingin tahu yang besar untuk mempelajari karekteristik berwirausah dan mampu
memperbaru keinginan berwirausaha.
Banyak kita lihat
di media massa/media cetak tentang keberhasilan wirausahawan dalam
berwirausaha, hal tersebut dapat memicu keinginan siswa untuk mempelajari
bagaimana mereka bisa berhasil. Umumnya keberhasilan itu berasal dari kekuatan
yang terdapat pada diri mereka, kepercayaan diri, dan cara berfiki positif.
Kekuatan positif inilah yang menjadi kekuatan sehingga mereka mencapai
keberhasilan.
Keberhasilan
bermacam-macam, ada yang memperolehnya dengan cara lebih mudah yang meraihnya
melalui perjuangan berat penuh liku. Perjalanan dalam meraih keberhasilan
membawa kesan tersendiri sehingga pengalaman semacam ini dapat dijadikan guru yang
baik bagi mereka yang belum meraih keberhasilan atau bahkan menambah wawasan
pengetahuan bagi mereka yang mulai menapak dalam memulai karier.
Pengalaman
merupakan guru yang baik, artinya pengalaman adalah modal yang harus
diperhatikan sebagai pengetahuan praktis dalam lapangan. Pengalaman mengajarkan
langsung antara praktek dan teori yang tak pernah di pelajari. Dengan melihat
kesuksesan orang lain dapat menjadi cambuk semangat sekaligus pembuka jalan
pikiran yang baru dari sekian pemecahan yang dilakukan.
Berdasarkan hal
diatas bagi siswa yang berminat untuk berwirausaha harus memiliki sikap mental
berwirausaha yakni mengambil resiko, percaya diri, bertanggung jawab, kreatif
dan mempersiapkan diri dengan sejumlah keterampilan.
Setiap manusia
mempunyai kecendrungan yang fundamental untuk berhubungan dengan sesuatu hal
dimasyarakatnya, jika informasi itu memberikan kesempatan pada dirinya untuk
berkembang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dari suatu media
informasi dapat mempengaruhi keinginan seseorang dan bahkan bisa dijadikan
sarana yang ampuh untuk memperbesar minat seseorang dalam berwirausaha.
Belum ada Komentar untuk "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan"
Posting Komentar