Pelanggaran dan Penanggulangan Disiplin


 Pelanggaran dan Penanggulangan Disiplin

Disekolah peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siswa harus dituliskan dan diumumkan kepada siswa disertai dengan sanksi dari setiap pelnggarannya, dengan adanya sanksi tersebut maka siswa akan berusaha untuk memenuhi segala peraturan yang telah ditetapkan.

Walaupun setiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah disertai dengan sanksi atau hukuman, namun masih ada juga siswa yang melanggar peraturan-peraturan tersebut. Menurut Tu’u (2004:54) bahwa pelanggaran disiplin terjadi karena:
1)   Kelas yang membosankan
2)   Perasaan kecewa karena sekolah bertindak kurang adil dalam penerapan disiplin dan hukuman
3)   Perencanaan dan implementasi disiplin yang kurang baik
4)   Keluarga yang kurang mendukung penerapan disiplin sekolah
5)   Lingkungan sekolah dekat dengan pusat keramaian kota
6)   Manajemen sekolah yang kurang baik
7)   Lingkungan bergaul siswa yang kurang baik

Berdasarkan  kenyataan diatas maka bentuk-bentuk pelanggaran disiplin siswa kerap kali terjadi antara lain: bolos, tidak mengerjakan tugas dari guru, mengganggu kelas yang sedang belajar, menyontek, tidak memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung, terlambat hadir kesekolah, dan sebagainya.
Pelanggaran disiplin juga terjadi karena sikap dan perbuatan guru yang kurang bijak dan kurang baik dalam persiapan mengajar. Guru tidak mampu mengatasi kelas dan menarik perhatian siswa pada pelajarannya sehingga siswa akan ribut didalam kelas atau melakukan hal-hal yang mengganggu prose belajar mengajar. Pelanggaran-pelanggaran terhadap disiplin ini pada umumnya di latarbelakangi oleh kurangnya kesadaran siswa untuk berbuat disiplin. Dalam pribadi siswa sendiri penyebab munculnya pelanggaran disiplin menurut Tu’u (2004:54) adalah karena:
1)         Siswa yang suka berbuat aneh dan menarik perhatian
2)         Siswa yang berasal dari keluarga disharmonis
3)         Siswa kurang memiliki waktu istirahat dirumah
4)         Siswa yang kurang membaca dan belajar serta tidak mengerjakan tugas-tugas dari guru
5)         Siswa yang apatis, potensi rendah dan datang kesekolah tanpa persiapan
6)         Siswa yang suka melanggar tata-tertib disekolah
7)         Siswa yang pesimis dan putus asa terhadap keadaan lingkungan dan presatasinya
8)         Siswa yang datang kesekolah dengan terpaksa
9)         Hubungan antara siswa yang kurang harmonis
10)     Adanya kelompok-kelompok eksklusif disekolah

Melanggar disiplin berarti merusak situasi belajar yang optimal. Sekolah yang kurang tegas dalam melaksanakan disiplin dapat mempengaruhi sikap siswa dalam belajar terutama dalam hal keseriusan dan konsentrasi dalam proses belajar siswa agar memperoleh prestasi yang bisa diandalkan.
Menurut Tu’u (2004:56) dalam penanggulangan disiplin, beberapa hal berarti ini perlu mendapat perhatian:
1)      Adanya tata tertib. Dalam mendisiplinkan siswa, tata tertib sangat bermanfaat untuk mebiasakannya dengan standar prilaku yang sama dan diterima oleh individu lain dalam ruang lingkupnya. Dengan adanya tata tertib siswa tidak akan lagi bertindak dan berbuat sesuka hatinya.
2)      Konsisten dan konsekuen, dalam menegakkan disiplin bukanlah kekerasan atau ancaman yang diutamakan. Yang diperlukan adalah ketegasan dan keteguhan dari dalam melaksanakan peraturan.
3)      Hukuman-hukuman yang bertujuan mencegah tindakan yang tidak baik atau tidak diinginkan.
4)      Kemitraan dengan orangtua. Keluarga atau orang tua merupakan pendidikan pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan perilaku siswa. Karena itu sekolah sangat perlu bekerja sama dengan orangtua dalam penanggulangan masalah disiplin.

Sesungguhnya penanggulangan masalah disiplin belajar harus dikembangkan kepada pribadi siswa itu sendiri disamping ada dorongan dan perekonomian orang tua, dan guru baik itu bersifat pemaksaan atau hukuman-hukuman, nasehat-nasehat maupun tindakan-tindakan lainnya dengan tujuan agar siswa tersebut disiplin untuk belajar.
Seorang siswa dikatakan disiplin jika siswa tersebut mampu mengendalikan tingkah lakunya. Pengendalian diri menyangkut penggunaan waktu dan usaha untuk tidak mencontoh dari orang lain dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada siswa serta mengontrol segala kegiatan yang dilakukan.
Dalam belajar siswa dituntut menggunakan waktu yang efisien, misalnya dengan membuat jadwal yang harus dipatuhi setiap hari. Siswa yang ingin maju dituntut untuk dapat belajar dengan mandiri dan teratur dengan jalan mengatur diri, mendisiplinkan diri, mengarahkan diri kepada hal-hal yang positif. Sebelum masuk kelas siswa hendaknya mempersiapkan dari untuk pelajaran yang akan dimulai sehingga tidak kesulitan dalam menerima pelajaran.
Disiplin dipandang sebagai suatu hal yang harus ditanamkan pada siswa diberbagai kegiatan sekolah, termasuk dalam lingkup kegiatan sekolah yang kecil seperti didalam kelas. Sesuai hal tersebut Suharsimi (2000:122) mengatakan bahwa “kelas harus mempunyai peraturan dan tata tertib, dimana peraturan dan tata tertib ini dijelaskan dan dicontohkan kepada siswa serta dilaksanakan secara terus menerus”.
Didalam proses belajar mengajar dikelas ditetapkan berbagai aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh siswa. Arikunto (2000:123) menyatakan peraturan yang harus dipatuhi siswa di dalam kelas waktu pelajaran sedang berlangsung antara lain:
1)      Siapkan buku dan peralatan sebelum pelajaran dimulai
2)      Segera berada ditempat duduk apabila bel tanda masuk sudah berbunyi
3)      Mendengarkan dengan baik apa yang sedang dilakukan atau dijelaskan guru
4)      Mendengarkan dengan baik pendapat teman sekelas
5)      Tidak berbicara tanpa seizin guru
6)      Memberikan jawaban jika guru mengajukan pertanyaan
7)      Tidak makan dan minum didalam kelas
8)      Tidak keluar dari kelas jika guru tidak mengizinkan
9)      Tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari kegiatan-kegiatan belajar
10)  Meninggalkan kelas dalam keadaaan bersih dan teratur
Dengan membuat peraturan tersebut akan dapat membuat siswa menjadi lebih teliti, siap dalam megikuti pelajaran, tepat waktu, patuh dan taat, menghargai pendapat oranglain, bertanggung jawab, serta menjaga ketertiban dan kebersihan kelas. Disiplin sekolah apabila dikembangkan dan diterpkan dengan baik, konsisten dan konsekuen akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa disiplin dapat mendorong siswa belajar secara konkret dalam praktek kehidupan disekolah.

Belum ada Komentar untuk "Pelanggaran dan Penanggulangan Disiplin"

Posting Komentar

Postingan Populer

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1 mastimon

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel infeed