Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa


    

 

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Minat belajar tiap-tiap siswa tidak sama, ketidaksamaan itu disebabkan oleh banyak hal mempengaruhi minat belajar, sehingga ia dapat belajar dengan baik atau sebaliknya gagal sama sekali.
Slameto (2003: 54) dalam buku Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, secara garis besar mengklasifikasikan menjadi dua faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1.      Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor tersebut meliputi :
1)      Kondisi Fisik/Jasmaniah
Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran  sangat berpengaruh terhadap minat dan aktivitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan sakit atau lelah, akan sangat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran.
2)      Inteligensi Siswa Tersebut
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siwa yang mempunyai tingkah intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki intelegensi yang rendah. Walaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan inteligensi adalah salah satu faktornya.
3)      Perhatian Siswa Saat Mengikuti Pelajaran
Gazali (2003:56) dalam buku Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, merumuskan perhatian adalah “Keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya sehingga dapat menimbulkan minat belajar siswa.
4)      Bakat Siswa Dalam Mengikuti Pelajaran
Hilgard (2003:57) dalam buku Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, merumuskan bakat atau aptitude adalah “the capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang berbekat, akan lebih cepat dan lancar belajarnya dibandingkan dengan siswa lain yang kurang/tidak berbakat pada bidang/mata pelajaran itu.
5)      Motif Siswa Dalam Mengikuti Pelajaran
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Usaha dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. Motif dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Jadi motif yang kuat sangatlah diperlukan dalam belajar
6)      Kesiapan Siswa Dalam Belajar
Jamies Drever (2003:59) dalam buku Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, merumuskan kesiapan atau readiness adalah “preparedness to respond or react”. Kesiapan adalah kesediaan siswa untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri siswa tersebut dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

2.      Faktor Ekstern

Slameto (2003:60) dalam buku Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, merumuskan faktor lain yang mempengaruhi minat belajar adalah faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu/siswa yang sedang belajar. Faktor tersebut meliputi :
1)      Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga, berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2)      Metode dan Gaya Mengajar Guru
Metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap minat siswa dalam belajar. Oleh karena itu hendaknya guru dapat menggunakan metode dan gaya mengajar yang dapat menumbuhkan minat dan perhatian siswa Guru adalah kreator dalam proses belajar mengajar. Guru adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cara penyampaian pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang berminat dan kurang bersemangat untuk mengikutinya. Namun sebaliknya, jika pelajaran disampaikan dengan cara dan gaya yang menarik perhatian, maka akan menjadikan siswa tertarik dan bersemangat untuk selalu mengikutinya dan kemudian mendorongnya untuk terus mempelajarinya. Cara seorang guru dalam menyampaikan pelajaran sangat terkait dengan tipe atau karakter kepribadiannya.
Di samping itu, metode yang digunakan dalam menyampaikan pelajaran besar pula pengaruhnya terhadap minat belajar siswa.
Lardizal (2002:34) dalam buku proses belajar mengajar di sekolah. “Dasar pemilihan metode mengejar terdiri dari tujuan, materi, fasilitas, dan guru”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apa bila guru hanya menggunakan satu metode saja dalam mengajar maka akan membosankan, yang akhirnya siswa tidak tertarik memperhatikan pelajaran. Jadi hendaknya guru dapat menggunakan berbagai metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Seperti yang dikemungkakan Nawawi (2002:33) dalam buku proses belajar mengajar disekolah yang menyatakan :
Metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh guru berdasarkan pertimbangan rasional tertentu,masing-masing jenis bercorak khas dan kesemuanya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh guru harus dipertimbangankan secara rasional, jenis dan kegunaannya untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut.
3)      Tersedianya Fasilitas Dan Alat Penunjang Pelajaran
Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peran penting dalam memotivasi minat siswa pada suatu pelajaran. Tersedianya fasilitas dan alat yang memadai dapat memancing minat siswa . Fasilitas dan alat penunjang pelajara yang di maksud di sini bisa berupa :
a)      Alat dan fasilitas yang digunakan bersama-sama dengan murid. Sebagai contoh, papan tulis, kapur tulis/spidol, ruangan kelas dan sebagainya.
b)      Alat yang dimiliki oleh masing-masing murid dan guru. Misalnya: alat tulis, buku pelajaran , buku pengangan guru dan lain sebagainya.
c)      Alat peraga yang berfungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang diajarkan.
Belajar dengan menggunakan fasilitas dan alat lebih efektif dan lebih menyenangkan dibandingkan tanpa menggunakan alat peraga atau hanya dengan teori saja.
4)      Situasi dan kondisi lingkungan
Situasi dan kondisi lingkungan turut memberi pengaruh terhadap minat belajar siswa dalam pelajaran. Faktor situasi dan kondisi lingkungan yang dimaksud di sini adalah faktor situasi dan kondisi saat siswa melakukan aktivitas belajar di sekolah, baik fisik ataupun sosial.
Faktor kondisi lingkungan fisik termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, pencahayaan dan sebagainya. Belajar pada keadaan udara yang segar, akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap, atau belajar pagi hari akan lebih baik dari pada belajar siang hari. Jadi, minat dan perhatian siswa akan lebih baik jika jam pelajaran di letakkan di pagi hari. Di samping itu, pengaturan cahaya yang kurang baik dapat mengganggu proses pembelajaran di dalam kelas. Karena cara mengajar dan sistem pengajaran pada umumnya sangat banyak menggunakan penglihatan dan pendengaran. Sedangkan faktor kondisi lingkungan sosial dapat berupa manusia atau hal-hal lainnya. Misalnya siswa yang sedang belajar/latian yang rumit dan membutuhkan konsentrasi tinggi, akan terganggu apabila ada siswa lain yang mondar-mandir di dekatnya atau bercakap-cakap keras di dekatnya. Kondisi lingkungan sosial yang lain, seperti hiruk-pikuk lalu lintas, gemuruh pasar dan sebagainya, juga berpengaruh terhadap konsentrasi dan perhatian siswa saat belajar.

Belum ada Komentar untuk "Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa"

Posting Komentar

Postingan Populer

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1 mastimon

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel infeed